equityworld futures pusat
Wednesday, July 10, 2013

Wednesday, July 10, 2013
gambar berita warta ekonomi - dolar menguat jelang pidato bernanke dan risalah fedWE.CO.ID - Kurs dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa (Rabu, 10/7/2013 pagi WIB), karena pasar mengantisipasi pandangan baru tentang rencana pengurangan stimulus Federal Reserve pada Rabu waktu setempat.
Sekitar pukul 22.00 GMT (Rabu 05.00 WIB), euro dibeli 1,2787 dolar, turun dari 1,2868 dolar pada Senin sore.
Dolar naik menjadi 101,11 yen dibandingkan dengan 100,99 yen.
Euro jatuh menjadi 129,29 yen dari 129,96 yen.
Dolar juga menguat terhadap pound Inggris dan franc Swiss.
Pound merosot menjadi 1,4866 dolar dibandingkan dengan 1,4950 dolar pada akhir Senin.
Dolar naik menjadi 0,9730 franc Swiss dari 0,9634 franc.
Kenaikan dolar terjadi menjelang rilis risalah pertemuan terakhir kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Juni dan pidato Ketua Fed Ben Bernanke di Boston pada Rabu.
Pasar selama berminggu-minggu telah sangat terfokus pada kapan the Fed akan mengurangi program pembelian obligasi 85 miliar dolar AS per bulan.
Pada Juni, Bernanke mengisyaratkan kemungkinan program tersebut akan mulai diperkecil dalam beberapa bulan ke depan, jika kondisi ekonomi mendukungnya.
"Untuk risalah FOMC mendorong dolar naik tajam, kita perlu hal itu menunjukkan dukungan yang signifikan untuk mengurangi stimulus pada bulan September," kata Kathy Lien, direktur pelaksana BK Asset Management.
Lien mengatakan kemungkinan Fed akan mempertimbangkan kembali kebijakannya pada pertemuan September atau Desember, di mana Bernanke akan memiliki kesempatan untuk menjelaskan pergeseran kebijakannya dalam sebuah konferensi pers.
"Jika Fed percaya bahwa ekonomi bisa mengatasinya, mereka akan lebih baik melakukan pengurangan stimulus untuk pertama kalinya pada September dibanding Desember karena pertemuan Desember terlalu dekat dengan liburan," kata Lien.
Sementara itu, euro terpukul oleh komentar dari Jorg Asmussen, anggota dewan eksekutif Bank Sentral Eropa (ECB), yang seperti dikutip mengatakan ECB mungkin mempertahankan suku bunga rendah selama lebih dari setahun.
"Prospek kelanjutan kebijakan moneter longgar dari ECB untuk lebih dari satu tahun, kontras dengan ekspektasi the Fed untuk mulai menghapus kebijakan akomodatifnya, mungkin paling cepat pada awal September," kata Omer Esiner, kepala analis pasar di Commonwealth Foreign Exchange.
Euro juga terpukul oleh penurunan peringkat Italia oleh Standard and Poor's karena prospek ekonomi lemahnya. S&P memiliki prospek "negatif" pada negara itu. (Ant)

0 comments:

Post a Comment