equityworld futures pusat
Tuesday, July 30, 2013

Tuesday, July 30, 2013
gambar berita warta ekonomi - harga minyak as turun karena berita ekonomi lesuWE.CO.ID - Harga minyak AS sedikit melemah pada Senin (Selasa, 30/7/2013 pagi WIB), karena berita ekonomi yang lesu memberikan para investor kesempatan untuk berhenti sejenak dari "bullishness" (kegairahan) beberapa minggu terakhir Harga patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun 15 sen menjadi ditutup pada 104,55 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman September, naik 28 sen menjadi 107,45 dolar AS per barel.

Gene McGillian, seorang analis dan broker di Tradition Energy, mengatakan sentimen pembelian minyak terpukul setelah indeks utama dari penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) di Amerika Serikat merosot 0,4 persen pada Juni dari tingkat tertinggi enam tahun pada Mei.

Penurunan tersebut jauh lebih kecil dari perkiraan analis, namun angka perumahan datang pada hari yang sama ketika Federal Reserve Dallas melaporkan indeks aktivitas manufaktur daerah itu turun menjadi 11,4 pada Juli dari 17,1 pada Juni.

Pasar juga terganggu oleh laporan bahwa Kantor Audit Nasional China merencanakan sebuah audit atas utang pemerintah, kata McGillian. Hal itu mengangkat pertanyaan tentang apakah China mungkin mengurangi kembali pengeluarannya.

"Sepertinya antusias pembeli yang kita lihat di awal bulan telah mengering," kata McGillian.

Banyak analis juga merasa bahwa pasokan minyak mentah AS tetap cukup kuat, sekalipun setelah penarikan beruntun persediaan yang besar baru-baru ini.

Pasar "lebih fokus pada kenyataan bahwa pasokan tetap kuat, bahkan meskipun kami mengalami penurunan dalam penyimpanan," kata David Bouckhout, penyiasat komoditas senior di TD Securities. "Dan permintaan masih lemah." "Perasaan bahwa pasar mungkin overbought," tambah Bouckhout.

Bouckhout mencatat bahwa lonjakan baru-baru ini dipicu oleh kekerasan terbaru di Mesir yang mendorong Brent lebih tinggi daripada WTI, karena Brent lebih banyak digunakan sebagai patokan global. (ant)

0 comments:

Post a Comment