equityworld futures pusat
Wednesday, July 3, 2013

Wednesday, July 03, 2013
gambar berita warta ekonomi - dolar menguat karena data ekonomi as lebih baikWE.CO.ID, New York - Kurs dolar Amerika Serikat (US$) menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi, 3/7/2013 WIB), karena data ekonomi AS yang lebih baik mendorong peluang Federal Reserve untuk mengurangi program pembelian obligasinya.
Pada 21.00 GMT (Rabu, 04.00 WIB), euro melemah menjadi US$1,2978, turun dari US$1.3061 pada akhir perdagangan Senin.
Dolar naik menjadi 100,63 yen dari 99,66 yen.
Euro dibeli 130,60 yen dibandingkan dengan 130,17 yen.
Dolar juga naik terhadap pound Inggris dan franc Swiss.
Pesanan baru untuk barang manufaktur di AS pada Mei naik 2,1 persen dari tingkat April, Departemen Perdagangan AS melaporkan Selasa. Itu dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 2,0 persen.
Laporan itu muncul setelah pada Senin lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) menyatakan indeks pembelian manajer (IPM)-nya untuk kegiatan manufaktur naik menjadi 50,9 pada Juni dari angka kontraksi 49,0 pada Mei.
Data AS yang mantap "konsisten dengan Fed mengurangi pembelian asetnya pada akhir tahun ini," kata Omer Esiner, kepala analis pasar di Commonwealth Foreign Exchange.
"Meningkatnya harapan bagi the Fed untuk mempertimbangkan kembali program pelonggaran kuantitatifnya telah mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi dan menambah daya tarik aset-aset dolar, terutama karena bank-bank sentral utama lainnya terus bersandar ke arah pelonggaran moneter lebih lanjut," kata Esiner.
Sementara vektor menunjuk ke arah pengetatan kebijakan moneter di AS, kondisi ekonomi di zona euro menunjukkan pelonggaran lebih mungkin terus berjalan.
Pada Selasa, Eurostat melaporkan bahwa harga untuk barang-barang industri turun 0,3 persen pada Mei dibandingkan dengan April.
Juga, pasar sedang memantau benua itu dengan kekhawatiran baru setelah Menteri Luar Negeri Portugal mengundurkan diri pada Selasa, mengikuti langkah menteri keuangan, yang mundur sehari sebelumnya.
Beberapa analis memperkirakan Bank Sentral Eropa (ECB) bisa menghadapi tekanan untuk bekerja lebih banyak ketika mereka bertemu pada Kamis.
"Ketika Uni Eropa mempertimbangkan kembali dorongannya untuk penghematan, Gubernur ECB Mario Draghi mungkin berada di bawah tekanan yang meningkat untuk melaksanakan langkah-langkah lebih non-standar untuk perekonomian yang sakit," kata David Song, analis mata uang di DailyFX.
Di antara mata uang lainnya, pound jatuh menjadi US$1,5156 dari 1,5214 dolar pada perdagangan Senin.
Dolar naik menjadi 0,9505 franc Swiss dari 0,9450 franc.

0 comments:

Post a Comment