Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nampaknya tidak mampu bertahan di
zona hijau. Setelah pada penutupan kemarin menguat tipis, pagi ini IHSG
dibuka melemah 4,6 poin menjadi 5.434.
IHSG dibuka dengan 36 saham menguat, 32 saham melemah dan 57 saham
stagnan. Membuka perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp312,40
miliar dari 243,139 juta lembar saham diperdagangkan.
"Pasar memang bergerak akan cenderung terbatas. Kalau menguat pun
juga tidak akan besar," ujar pengamat saham Hans Kwee, dalam acara Power
Breakfast MNC Business.
Hans menyebutkan, pasar saat ini sangat berhati-hati dalam menyikapi
situasi. Karena ada dua kebijakan yang akan mempengaruhi, yakni
eksternal kebijakan The Fed dan internal kebijakan moneter Bank
Indonesia yang akan dirilis.
Indeks LQ45 turun 1,5poin atau 0,15 persen menjadi 934,54 Jakarta
Islamic Indeks (JII) turun 0,7 poin atau 0,7 persen menjadi 724, IDX30
turun 0,8 poin atau 0,16 persen ke 488, dan MNC36 turun 0,4 poin atau
0,12 persen menjadi 297.
Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas melemah, dengan pelemahan
terbesar terjadi pada sektor keuangan sebesar 0,42 persen. Namun,
beberapa sektor masih menguat, seperti sektor aneka industri, properti
dan perdagangan.
Di Asia, indeks Nikkei 225 turun 42 poin atau 0,22 persen ke 19.394,
indeks Hang Seng naik 111 poin atau 0,47 persen ke 24.012, dan indeks
Straits Times turun tipis 0,12 persen menjadi 3.365.
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers,
antara lain saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp200 ke
Rp16.750, saham PT Liink Net Tbk (LINK) naik Rp125 ke Rp6.375, dan saham
PT United Tractor Tbk (UNTR) naik Rp75 ke Rp20.575.
Sementara saham yang masuk jajaran top looser adalah saham
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp500 menjadi Rp38.500, saham PT
Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp125 menjadi Rp26.125, dan saham PT
Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp125 menjadi Rp52.025.
0 comments:
Post a Comment