equityworld futures pusat
Wednesday, March 18, 2015

Wednesday, March 18, 2015
Badai besar Kategori 5 yang meluluh-lantakkan wilayah Vanuatu pada Jumat 13 Maret benar-benar berdampak besar bagi kehidupan penduduk yang tinggal di sana.

Seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (18/3/2015), hingga kini pihak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan setidaknya ada 24 orang yang dikonfirmasi tewas dan lebih dari 3.000 orang mengungsi akibat badai besar yang melanda Vanuatu.

Selasa 17 Maret, badan bantuan dan tim penyelamat dari Australia dan Selandia Baru telah terbang menggunakan helikopter di atas wilayah Vanuatu. Namun, sejauh ini mereka tidak dapat mendarat karena banjir di pulau itu.

Presiden Vanuatu, Baldwin Lonsdale mengatakan negara kepulauan ini telah kehilangan perkembangan pembangunan yang sudah dirintis selama beberapa tahun akibat badai Pam yang memporak-porandakan sebagian besar bangunan di sana.

“Ini adalah topan terdahsyat yang melanda Vanuatu, sampai-sampai saya menjuluki topan itu sebagai monster. Peristiwa ini adalah kemunduran bagi pemerintah dan warga Vanuatu,” ujar Presiden Lonsdale.

“Hampir seluruh bangunan hancur, tidak ada air, tidak ada listrik. Saya khawatir kerusakan panen milik warga di sana akan menimbulkan bahaya kelaparan,” lanjut Lonsdale.

Vanuatu merupakan sebuah negara kepulauan di Samudera Pasifik bagian selatan. Vanuatu terletak di sebelah timur Australia, barat Fiji, dan selatan Kepulauan Solomon.

0 comments:

Post a Comment