equityworld futures pusat
Friday, July 25, 2014

Friday, July 25, 2014
Harga emas mencapai titik terendah dalam satu bulan pada Jumat pagi ini, usai adanya laporan tentang penguatan data ekonomi di Amerika Serikat, China dan Zona Euro yang menghalangi minat investor pada aset safe haven, meski terjadi pula ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina.

Harga spot emas turun sekitar US$ 12 menjadi US$ 1.303 per ounce, setelah menyentuh level terendah pada 19 Juni sebesar US$ 1.287,46 per ounce.

Patokan emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus tetap di US$ 13,90 menjadi US$ 1,290.80. Para pedagang mengatakan stop-loss order jika harga emas di bawah US$ 1.300 untuk membatasi kerugian.

Harga untuk logam kuning mulia ini jatuh 1 persen menjadi US$ 1.300 per ounce di bawah dolar dan kenaikan pasar saham imbas dari adanya laporan pengangguran mingguan yang rendah dan menguatnya pendapatan perusahaan-perusahaan dari Amerika Serikat, seperti mengutip laman Reuters.

Semua yang mengalihkan perhatian investor dari bentrokan di Gaza antara Hamas dan Israel, serta Ketegangan di wilayah Krimea setelah sanksi terhadap Rusia dan jatuhnya jet penumpang Malaysia, membuat bullion reli pada pekan lalu.

"Agar adil, saya pikir beberapa orang memiliki hak untuk kecewa karena tekanan di seluruh dunia belum menyebabkan kenaikan dalam harga emas," kata Adam Hewison, Presiden Marketclub.com di Annapolis, Maryland.

Laporan kerja yang kuat dari Amerika Serikat selama bulan lalu telah memicu spekulasi kenaikan awal suku bunga. Tingkat bungayang lebih tinggi bisa mendorong investor untuk beralih ke aset tidak seperti emas.

0 comments:

Post a Comment