kita dianjurkan untuk melakukan 
muhasabah (evaluasi), tentang amal-amal yang kita lakukan, seperti yang 
diterangkan dalam Qur'an surat Al-Hasyr (59): 18...."hendaklah setiap 
orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok 
(akhirat), dan bertakwalah pada Allah".... setiap perbuatan manusia yang
 telah dilakukan pada masa lalu, mencerminkan persiapan dia untuk 
akhirat. dalam bahasa motivasi dikatakan "kondisi hari ini adalah 
investasi masa lalu".  apa yang kita lakukan saat ini akan menentukan 
kondisi kita dimasa depan, apalagi perkara besar masalah amal ibadah. 
mumpung
 ramadhan, maka maksimalkanlah amal ibadah di bulan ini, dan untuk 
memperbaiki dimasa mendatang, maka lakukanlah evaluasi seperti pesan 
Umar Bin Khattab "Evaluasilah (Hisablah) dirimu sebelum di hisab 
dihadapan Allah Kelak".
Rasulullah
 mengatakan "Barang siapa yang hari ini, tahun ini LEBIH BAIK dari hari 
dan tahun kemarin, dialah orang yang SUKSES, tapi siapa yang hari ini 
dan tahun ini SAMA hari dan tahun kemarin maka dia orang yang TERTIPU, 
dan siapa yang hari dan tahun ini LEBIH BURUK dari pada hari dan tahun 
kemarin maka dialah orang yang TERLAKNAT".
semoga warga Keluarga Muslim Hannover (KMH), adalah orang-orang yang sukses.
untuk
 mempertahankan amal ibadah yang sudah baik (kuantitas dan kualitasnya) 
selama bulan ramadhan ini, dan tetap dilakukan pasca ramadhan nanti, ada
 5 cara yang bisa dilakukan.
(1). Muhasabah
yaitu
 melakukan evaluasi diri dan meningkatkan kualitas diri dengan selalu 
mengambil hikmah dari segala sesuatu yang terjadi dalam diri kita. 
sederhananya lakukan evaluasi secara berkala, misalnya harian sebelum 
tidur, mingguan di grup pengajian, atau bulanan, atau tahunan. pada 
akhirnya setiap diri tahu, dimana kekuatan, kelemahan, ancaman, dan 
peluang untuk memaksimalkan amal ibadah.
(2). Muahadah
yaitu
 mengingat-ingat kembali janji yang dikatakan, dalam setiap sholat kita.
 dalam Qur'an surat al-fatiha (1) : 5 "Hanya kepada engkaulah kami 
menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan". kemudian 
dalam Qur'an Surat al-an'am (6): 162 "katakanlah (muhammad), 
sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, 
Tuhan semesta alam"
sangat jelas 
sebenarnya janji dan visi seorang muslim, namun ada kalanya kita lalai 
dan lupa, substansi dari janji kita tersebut.
(3). Mujahadah
yaitu
 bersungguh-sungguh dalam melaksanakan amal ibadah. bukan hanya 
mengugurkan kewajiban. setiap individu sadar bahwasanya amal ibadah 
adalah bekal sesungguhnya untuk mengarungi kehidupan abadi di akhirat 
kelak nanti. kita jauh-jauh merantau ke sini (Hannover, Jerman), untuk 
menuntut ilmu, dengan harapan perubahan yang lebih baik dimasa 
mendatang. seharusnya kita juga sangat bersungguh-sungguh beramal ibadah
 untuk mempersiapkan perubahan yang lebih baik di kampung abadi kita 
nanti di akhirat.
(4). Muraqabah.
yaitu
 senantiasa merasa di awasi oleh Allah SWT. atau Ihsan yaitu engkau 
senantiasa beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihatnya, 
kalaupun engkau belum bisa melihatnya, ketahuilah sesungguhnya Allah 
melihatmu.
dengan demikian tidak 
ada satu menit, dan sejengkal tempat pun di muka bumi ini tidak dalam 
pantauan dan pengawasan oleh Allah SWT. 
sebagai contoh muraqabah, terlihat dalam dialog Amirul Mukminin Umar Bin Khattab dengan seorang anak gembala berikut ini.
suatu ketika Amirul Mukminin Umar bin Khattab bertemu dengan seorang anak gembala yang sedang mengembalakan kambing-kambingnya:
Amirul Mukminin : wahai anak gembala, juallah kepada saya seekor kambingmu!
Anak Gembala : Kambing-kambing ini ada pemiliknya, saya hanya sekedar mengembalakannya saja.
Amirul Mukminin : sudahlah, katakan saja pada tuan mu, mati dimakan srigala, kalau hilang satu tidak ketahuan.
Anak gembala : jika demikian, dimanakan Allah itu?
Ummar bin Khattab mendengar jawaban si anak gembala itu, ia pun menangis dan kemudian memerdekakannya.
dari
 kisah ini dapat diambil pelajaran bahwa, dalam kondisi apapun, 
dimanapun, ada Allah yang mengawasi diri kita, maka lakukanlah sesuatu 
yang di halalkan Allah, dan segera tinggalkan dan jauhi hal-hal yang 
dilarang Allah.
(5). Mu'aqobah
yaitu sebuah keihlasan memberikan teguran dan sanksi kepada diri jika melakukan kesalahan.
untuk
 mempertahankan ketaqwaan pada Allah dalam bentuk mempertahankan amal 
ibadah pasca ramadhan, diperlukan kesadaran untuk menegur dan memberikan
 sanksi pada diri sendiri. sebagai contoh: jika lalai tidak membaca Al 
Qur'an maka, berilah teguran dan sanksi pada diri sendiri dengan 
memperbanyak infaq. dengan demikian kalau khilaf tidak melakukan amal 
sholeh, hukumlah diri dengan melakukan amal sholeh yang lainnya.
 







 
 
maksimalkanlah amal ibadah di bulan ini, dan untuk memperbaiki dimasa mendatang, maka lakukanlah evaluasi seperti pesan Umar Bin Khattab "Evaluasilah (Hisablah) dirimu sebelum di hisab dihadapan Allah Kelak".
ReplyDeleteRasulullah mengatakan "Barang siapa yang hari ini, tahun ini LEBIH BAIK dari hari dan tahun kemarin, dialah orang yang SUKSES, tapi siapa yang hari ini dan tahun ini SAMA hari dan tahun kemarin maka dia orang yang TERTIPU, dan siapa yang hari dan tahun ini LEBIH BURUK dari pada hari dan tahun kemarin maka dialah orang yang TERLAKNAT".
semoga sukses.