Walikota Surabaya, Tri
Rismaharini menegaskan, pemerintah kota Surabaya akan mencoba
mengalihkan profesi para pekerja di kawasan lokalisasi Dolly. Hal
tersebut rupanya pernah dilakukan pemkot Surabaya terhadap kawasan eks
lokalisasi Dupak Bangunsari.
“Dolly bukan ditutup, melainkan
mengalihkan profesi para pekerjanya. Seperti yang sudah kami lakukan di
kawasan Dupak Bangunsari,” tutur Risma di gedung Kemensos, Jalan Salemba
Raya, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2014).
Eks Lokalisasi Dupak
Bangunsari yang masih berada di Surabaya telah ditutup dan dialihkan
menjadi sentra produksi makanan tahun lalu, rupanya membuahkan hasil
yang manis. Para eks PSK yang dulunya menghuni kawasan Dupak Bangunsari
saat ini telah beralih profesi menjadi pedagang makanan olahan yang
menuai omset yang fantastis setiap bulannya. Rata-rata setiap pedagang
produksi makanan olahan ini meraup keuntungan hingga Rp 10 juta
Rencananya,
para pekerja di Gang Dolly seperti para PSK, penjual miras, penjual
kondom, dan lainnya akan dialihkan profesinya ke sektor pekerjaan lain
yang berbasis industri rumah tangga.
“Bisa dialihkan ke
penjualan telur asin, bawang goreng, dan lain-lain. Di Dupak sudah
tumbuh hingga 10 industri rumah tangga yang memproduksi batik,”
jelasnya.
Untuk mencegah kembalinya PSK ke pekerjaan lamanya,
Pemkot Surabaya juga melakukan berbagai upaya. Mulai dari sweeping kota
secara rutin, memberikan bantuan modal, hingga membeli bangunan bekas
wisma lokalisasi.
“Ada 10 unit bekas penginapan dan wisma di Gang
Dolly yang ditawarkan kepada Pemkot. Rencananya akan kami ubah menjadi
broadband learning center, perpustakaan, lapangan futsal, taman, dan
ruang publik yang lain,” tutup Risma.
Untuk usaha penutupan Gang
Dolly ini, Pemkot Surabaya mengaku tak berjuang sendiri. Kemensos
memberikan bantuan yang digunakan untuk uang saku para PSK, sedangkan
dari Gubernur Jatim memberikan bantuan untuk para mucikari. Sedangkan
Pemkot Surabaya sendiri fokus kepada rekondisi, seperti pengalihan
profesi, pemberian infrastruktur, dan peralatan untuk usaha.
Home
»
Kota Surabaya
»
Tri Rismaharini
» Risma : Dolly bukan ditutup melainkan mengalihkan profesi para pekerjanya
Wednesday, June 18, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment