equityworld futures pusat
Tuesday, June 17, 2014

Tuesday, June 17, 2014

CIANJUR, 30 Mei 2014. — Perekaman dan pemotretan situs megalit Gunung Padang menggunakan sistem pesawat tak berawak (drone) di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Sebelumnya, pada 16 Oktober 2013 Kompas.com memberitakan hasil riset arkeologis di situs Gunung Padang yang menduga bahwa situs dibangun oleh empat kebudayaan yang berbeda.

Lapisan budaya pertama terdapat hingga kedalaman 2 meter. Penelitian arkeologi dan penanggalan karbon yang didasarkan pada batuan di lapisan itu menguak bahwa lapisan budaya tersebut menunjukkan masa 500 Sebelum Masehi (SM). Lapisan budaya kedua umurnya lebih tua, bisa sampai 5.900 SM.

Adanya lapisan budaya ketiga dan keempat diungkap berdasarkan analisis tomografi, analisis yang didasarkan pada perbedaan cepat rambat suara ketika melalui medium yang berbeda. Berdasarkan analisis itu, dikatakan ada ruangan bagian bangunan yang lebih tua, diperkirakan mencapai umur 10.000 tahun.

Interpretasi

Danny Hilman Natawidjaja, geolog dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, mengatakan bahwa hal tersebut bisa diketahui dari adanya zona dengan kecepatan suara rendah, merujuk pada adanya ruang kosong yang tak terisi batuan.

Sementara geolog dari ESDM, Awang Harun Satyana, mengungkapkan bahwa interpretasi hasil tomografi perlu dimantapkan lagi.

Ia mengatakan, adanya zona dengan kecepatan suara lambat tidak selalu menunjukkan adanya ruang buatan manusia di dalam tanah. Keberadaan ruang dimungkinkan, tetapi bisa jadi berupa gua yang memang bentukan alam.



0 comments:

Post a Comment