equityworld futures pusat
Thursday, September 11, 2014

Thursday, September 11, 2014

Presiden Barack Obama mengatakan dalam sebuah pidato televisi kepada rakyat AS, Rabu (10/9/2014) malam waktu setempat atau Kamis pagi WIB, bahwa negaranya akan melancarkan serangan udara terhadap ISIS di Suriah dan memperluas operasi di Irak.

"Saya telah menyatakan dengan jelas bahwa kita akan memburu para teroris yang mengancam negara kita, dimanapun mereka berada," katanya. "Itu berarti, saya tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap ISIS di Suriah, serta Irak. Ini adalah prinsip inti kepresidenan saya: jika anda mengancam Amerika, anda akan mengetahui bahwa tidak ada tempat yang aman (buat anda)."

Deklarasi Obama itu menjawab seruan dari semakin banyak politisi AS akan langkah tersebut, bersamaannya dengan meningkatnya dukungan publik.

Obama juga mengumumkan bahwa sebanyak 475 penasihat militer AS akan pergi ke Irak sehingga total jumlah mereka di negara itu akan menjadi 1.700 orang. Pada saat yang sama, Obama menjelaskan perbedaan strategi melawan ISIS dengan perang habis-habisan di Irak kurang dari tiga tahun setelah dia menarik pasukan tempur dari negara itu.

"Langkah ini tidak akan melibatkan pasukan tempur Amerika yang berperang (darat) di tanah asing," kata Obama.

Pidato Obama dari Gedung Putih itu juga berusaha untuk meyakinkan para sekutu tentang komitmen kuat AS memimpin sebuah koalisi internasional melawan ISIS yang melanda Irak utara dan Suriah tahun ini.

"Tujuan kami jelas, kami akan mendegrasikan, dan akhirnya menghancurkan, ISIS melalui strategi kontraterorisme yang komprehensif dan berkelanjutan," katanya.

Obama telah dikecam oleh kaum konservatif dan sejumlah anggota Partai Demokrat karena apa yang mereka nilai sebagai sebuah respons penakut terhadap ancaman ISIS. Pemenggalan dua wartawan AS baru-baru ini yang sebelumnya ditahan ISIS telah meningkatkan kesadaran masyarakat negara itu terhadap kaum ekstremis dan ancaman yang mereka hadapi.

Sejumlah langkah diplomatik AS minggu ini berusaha untuk memperkuat koalisi. Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Selasa, terbang ke Timur Tengah untuk mendorong para pemimpin Sunni di Yordania dan Arab Saudi agar bergabung dengan AS dan para sekutunya dalam memerangi ISIS. Sementara Menteri Pertahanan Chuck Hagel dan Lisa Monaco, penasehat keamanan dalam negeri, juga akan berada di wilayah itu.

"Kita tidak bisa menghapus setiap jejak kejahatan dunia, dan sejumlah kelompok kecil pembunuh punya kapasitas untuk melakukan kerusakan besar," kata Obama.

ISIS menebar ancaman bagi Timur Tengah, termasuk untuk rakyat Irak dan Suriah, kata Obama. Namun dia menambahkan, "Jika dibiarkan, para teroris itu dapat menimbulkan ancaman di luar wilayah itu, termasuk terhadap Amerika Serikat."

0 comments:

Post a Comment