equityworld futures pusat
Tuesday, September 23, 2014

Tuesday, September 23, 2014
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama santai bakal didemo oleh massa yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) Rabu (24/9/2014) besok. Ia mengaku tidak mengerahkan personel Satpol PP maupun Pamdal untuk memperketat pengamanannya di Balaikota.

"Persiapan gimana? Saya fokus kerja saja seperti biasa. Memangnya (FPI) mau pasang ranjau di depan (Balaikota)?" kata Basuki santai, di Balaikota Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Dengan nada bercanda, ia pun berceletuk, "SBY saja suka didemo. SBY enggak mundur tuh 10 tahun (pemerintahan) didemo," seloroh dia sambil tertawa.

Ia mengaku, bukan untuk pertama kalinya didemo oleh beberapa kelompok dengan latar belakang suku agama ras dan antargolongan (SARA). Menurut dia, masih banyak program-program DKI yang belum dapat terealisasi hingga kini. Ia lebih memilih untuk fokus membenahi dan mengupayakan realisasi program itu, daripada menerima perwakilan FPI untuk berdiskusi.

Sebab, lanjut dia, pembicaraan atas latar belakang perbedaan SARA hanya berujung layaknya "debat kusir".

"Tidak apa-apalah, dari dulu merasa terancam terus kok rasanya. Kamu lihat mukaku, terancam enggak? Ha-ha-ha," kata dia menyunggingkan senyumannya.

Sekedar informasi, sebelumnya tersebar undangan aksi unjuk rasa besar-besaran yang ramai dibicangkan di sosial media. Undangan "Aksi Tolak Ahok Jadi Gubernur DKI Jakarta" itu mengatasnamakan ormas Front Pembela Islam (FPI).

Massa diminta berkumpul di markas FPI di Petamburan, Jakarta. Undangan ini juga berisi maklumat dari DPD FPI Jakarta, yang isinya, yakni DPD FPI DKI Jakarta menolak Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta dan DPD FPI DKI Jakarta menyerukan agar Kemendagri dan DPRD DKI Jakarta tidak melantik Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.

Selain itu, DPD FPI DKI Jakarta menyerukan pemilihan gubernur baru melalui DPRD DKI Jakarta atau referendum rakyat Jakarta untuk menolak Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta. Dalam situs tersebut juga dimuat salinan surat maklumat yang dikeluarkan DPD FPI DKI Jakarta. Isu SARA menjadi alasan penolakan Ahok untuk memimpin Jakarta.

Ketua FPI DKI Jakarta Habib Salim Alattas alias Selon ketika dikonfirmasi membenarkan undangan tersebut. "Kita menolak Ahok dengan dasar arogansi. Dia belagu, dia pikir dia yang berani, kita kagak. Kita buktikan, kita lawan. Apa nggak ada yang lebih baik dari dia?" ucapnya.

Ia mengklaim jumlah massa yang akan melakukan unjuk rasa hingga 2.000 orang dari berbagai ormas. Pihaknya akan meminta bertemu dengan siapa saja anggota DPRD DKI. Bahkan, pihaknya siap bertemu Basuki.

0 comments:

Post a Comment