equityworld futures pusat
Thursday, May 30, 2013

Thursday, May 30, 2013
gambar berita warta ekonomi - hingga kini, freeport belum kembali beroperasiWE.CO.ID - Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Thamrin Sihite mengatakan pihaknya belum mengetahui waktu pengoperasian kembali PT Freeport Indonesia itu secara pasti.

"Kemarin, kami sudah menyepakati masih dalam masa berkabung," katanya saat ditemui setelah wisuda mahasiswa Perguruan Tinggi Kedinasan Akademi Minyak dan Gas Bumi di Cepu, Blora, Jateng, Rabu (29/5/2013).

Menurut dia, pihaknya akan melihat waktu yang tepat untuk pengoperasian kembali kegiatan tambang emas dan tembaga di Papua tersebut.

Ia juga mengaku belum mendengar rencana perusahaan asal AS itu beroperasi kembali dalam 1-2 hari ke depan.

"Belum, belum dikomunikasikan ke saya," katanya lagi.

Sebelumnya, manajemen PT Freeport Indonesia menyatakan siap memulai kembali kegiatan tambang terbuka Grasberg secara bertahap dalam 1-2 hari ke depan pascareruntuhan atap pada ruang pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan.

Freeport langsung menghentikan seluruh kegiatan tambang dengan tingkat produksi 220.000 ton bijih per hari pascatragedi yang menewaskan 28 pekerjanya itu.

Produksi bijih tersebut berasal dari Grasberg sebesar 140.000 ton per hari dan produksi tambang bawah tanah, Deep Ore Zone (DOZ), sebesar 80.000 ton per hari.

Pada Selasa (14/5) pukul 07.30 WIT, terowongan bawah tanah Big Gossan runtuh hingga menewaskan para pekerja di bagian terowongan itu.

Saat kejadian, terdapat 38 pekerja PT Freeport Indonesia yang sedang mengikuti pelatihan di terowongan tersebut.

Hingga proses evakuasi dan identifikasi selesai pada Rabu (22/5), tercatat total 28 pekerja tewas tertimbun reruntuhan terowongan Big Gossan itu, sedang 10 pekerja PT Freeport Indonesia lainnya selamat.

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menduga kondisi terowongan tersebut sudah cukup kuat untuk didiami, namun adanya deformasi dari batuan terowongan, mengakibatkan bebatuan di atas terowongan roboh. (Ant)

(redaksi@wartaekonomi.com)

0 comments:

Post a Comment