equityworld futures pusat
Thursday, May 30, 2013

Thursday, May 30, 2013
gambar berita warta ekonomi - bursa saham tokyo ditutup jatuh 5,15 %
WE.CO.ID - Bursa saham Tokyo ditutup anjlok lebih dari lima persen pada Kamis (30/5/2013), karena investor yang gelisah membuang saham mereka didorong penguatan yen dan setelah Wall Street jatuh di tengah kekhawatiran pertumbuhan global.

Indeks acuan Nikkei 225 kehilangan 5,15 persen atau jatuh 737,43 poin menjadi 13.589,03, sementara indeks Topix dari seluruh saham papan utama merosot 3,77 persen atau 44,45 poin menjadi 1.134,42.

Kerugian kian deras mulai menjelang sore hari, ketika yen yang lebih kuat menyeret pasar Jepang turun -- perdagangan yen dan indeks acuan saham saling terkait erat karena nilai unit mempengaruhi daya saing pengekspor Jepang.

Tokyo jatuh menyusul sesi sulit di Wall Street ketika Dow Jones Industrial Average turun 0,69 persen menjadi 15.302,80 karena kekhawatiran atas ekonomi global dan lonjakan imbal hasil obligasi AS baru-baru ini.

Peningkatan imbal hasil obligasi AS "secara umum menyeret turun pasar ekuitas karena investasi pendapatan tetap mulai terlihat lebih menarik", kata manajer umum SMBC Nikko Securities Hiroichi Nishi.

Hirokazu Kabeya, penyiasat senior di Daiwa Securities, mengatakan "investor masih tetap terguncang" setelah perdagangan yang volatil di Tokyo baru-baru ini, termasuk kerugian satu hari lebih dari tujuh persen pada pekan lalu.

"Mereka tidak melihat ada indikasi tren penurunan berhenti," katanya.

Penurunan pada Kamis telah mendorong Menteri Ekonomi Jepang Akira Amari meminta untuk tenang, mengatakan ia berharap "pasar akan kembali mantap ketika situasi domestik dan internasional stabil," harian bisnis terkemuka Nikkei mengutip perkataan dia.

Beberapa jam sebelumnya, Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, juru bicara utama pemerintah, menunjuk ke sebuah laporan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang memangkas proyeksi pertumbuhannya untuk negara-negara manju di dunia, kecuali Jepang.

"Hal ini penting untuk bereaksi dengan tenang terhadap pergerakan di pasar saham," kata Suga.

Laporan OECD pada Rabu memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia 2013 menjadi 3,1 persen dari 3,4 persen, memicu kekhawatiran tentang keadaan ekonomi global.

"Aksi jual sedang mendapatkan momentum meskipun ada beberapa investor yang bersedia mengambil tawar-menawar. Pasar sekarang rentan bahkan terhadap kejutan kecil," kata Kabeya dari Daiwa.

Beberapa analis telah memprediksi koreksi pada Nikkei yang telah melonjak hampir 60 persen selama enam bulan terakhir.

Tokyo telah muncul sebagai salah satu bursa berkinerja terbaik di dunia, setelah Perdana Menteri Shinzo Abe berkuasa pada Desember dengan kebijakan pro-belanjanya dan resep pelonggaran agresif bank sentral mendorong yen turun.

Sebuah mata uang yang lebih lemah membuat pengekspor Jepang lebih kompetitif di luar negeri, dan meningkatkan pendapatan asing mereka ketika dipulangkan yang pada gilirannya cenderung mengangkat saham mereka.

Dalam perdagangan valas sore di Tokyo, dolar merosot menjadi 100,71 yen terhadap 101,13 yen di New York pada Rabu sore, sementara euro juga melemah terhadap unit Jepang menjadi 130,71 yen dari 130,87 yen di perdagangan AS.

Dalam perdagangan saham, Toyota jatuh 2,25 persen menjadi 6.060 yen, sementara Sony menurun 2,85 persen menjadi 2.007 yen.

Softbank turun 4,32 persen menjadi 5.090 yen meskipun mendapat persetujuan pejabat keamanan nasional AS atas rencana operator seluler Jepang itu mengambilalih Sprint senilai 20 miliar dolar AS. (Ant)

(redaksi@wartaekonomi.com)

0 comments:

Post a Comment