equityworld futures pusat
Monday, June 17, 2013

Monday, June 17, 2013
Produksi logam mulia Australia menyusut
SYDNEY. Ternyata produksi emas Australia meredup. Sepanjang kuartal I 2013, negara penghasil emas terbesar kedua di dunia setelah China tersebut hanya mampu memproduksi logam mulia seberat 63,5 ton. Volume tersebut menyusut 5% dibandingkan produksi di kuartal IV 2012 yang mencapai 67 ton.
Penyebab utama penurunan produksi emas Australia ini lantaran terjadi pergeseran lapisan kulit bumi (dislokasi) akibat perubahan cuaca dari musim panas ke iklim basah. Selain itu, tiga bulan pertama di awal tahun merupakan kuartal yang paling pendek rentang dalam setahun. "Ada liburan Natal, disambung Tahun Baru," ujar Sandra Close, Direktur Pelaksana Surbiton Associates, konsultan independen yang bergerak di industri mineral, pertambangan dan emas asal Australia, seperti dikutip Reuters, Sabtu (14/6). Hal inilah yang menyebabkan produksi di kuartal pertama cenderung menurun.
Jika dikonversi ke dalam nilai uang, penyusutan produksi emas Australia sebesar 5% itu setara dengan US$ 170 juta atau sekitar Rp 1,67 triliun. Itu kalau didasarkan pada harga emas terakhir.
Australia Barat merupakan negara bagian yang kaya kandungan emas. Wilayah ini menyumbang 80% dari total produksi emas Negeri Kanguru itu. Sayang, selama kuartal pertama tahun ini, Australia Barat mengalami iklim paling basah dalam 10 tahun terakhir.
Entah kebetulan atau tidak, penurunan produksi emas di Australia ternyata seirama dengan penurunan harga kontrak emas di pasar internasional. Padahal, idealnya, produksi emas yang terbatas bisa memicu kenaikan harga.
Selama kuartal I 2013, harga emas rata-rata di Bursa New York senilai US$ 1.636 per ons troi. Jumlah ini turun 5% dibandingkan harga rata-rata di kuartal IV 2012 senilai US$ 1.726 per ons troi.
Goldman Sachs Group Inc pernah menyebutkan, siklus pergerakan harga emas di kuartal I 2013 kemungkinan sudah berubah, seiring pemulihan ekonomi di AS dan penurunan kepemilikan investasi emas oleh investor.
Harga emas periode 10 April–16 April juga menyusut sebesar US$ 195 atau anjlok 12% menjadi US$ 1.380 per ons troi. Namun, Sandra memprediksi, penurunan terdalam harga emas sejak April tak selalu seirama dengan penurunan produksi di kuartal II 2013.
"Meski penurunan harga emas di awal April cukup tajam, koreksi harga emas lokal justru tidak begitu dalam," ucap Sandra. Sebab, dollar Australia menyusut 10% sejak awal April tahun ini, sehingga turut mengangkat harga emas di pasar lokal.
Di tengah penurunan harga emas, Alacer Gold Corp pekan ini berniat menjual dua tambang yang berbiaya tinggi di Australia.

0 comments:

Post a Comment