equityworld futures pusat
Tuesday, June 18, 2013

Tuesday, June 18, 2013
WE.CO.ID – Presiden Suriah Bashar al-Assad memperingatkan Eropa akan membayar mahal jika mereka mengirimkan pasokan senjata kepada kelompok pemberontak.
Peringatan tersebut disampaikan dalam wawancara dengan surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung yang dipublikasikan Senin (17/6/2013).
"Jika negara-negara Eropa mengirimkan senjata, maka selanjutnya halaman belakang Eropa akan menjadi basis para teroris. Eropa akan membayar mahal untuk itu,” katanya sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Pekan lalu, Amerika Serikat memutuskan akan menguatkan keterlibatannya dalam konflik Suriah yang telah berlangsung dua tahun itu. Langkah AS itu diambil setelah pemerintahan Presiden Barack Obama meyakini terjadinya penggunaan senjata kimia oleh pasukan pemerintah Suriah dalam menghadapi kelompok pemberontak. AS menyatakan akan memasok senjata kepada kelompok pemberontak.
Pengumuman pemerintah AS itu segera direspons oleh Presiden Assad dengan retorik balik terhadap perang melawan terorisme yang dilancarkan pemerintah AS semenjak Presiden George W Bush pasca serangan 11 September 2001 terhadap menara kembar WTC di Manhattan, New York. Assad memperingatkan mempersenjatai para pemberontak akan membuat Eropa dalam bahaya ancaman teroris. Assad juga membantah klaim pihaknya menggunakan senjata kimia berupa gas sarin pelumpuh syaraf.
Hingga kini, diperkirakan sedikitnya 93.000 warga tewas sebagai korban konflik bersenjata antara pasukan pemerintah dan pendukungnya dan berbagai kelompok perlawanan bersenjata yang meletus sejak Marret 2011. Kelompok pemberontakk yang mayoritas Suni itu ingin menumbangkan rezim Presiden Assad yang disebut-sebut ditopang para gerilyawan Syiah Libanon dukungan Iran.
nurcholish@wartaekonomi.com

0 comments:

Post a Comment