equityworld futures pusat
Wednesday, May 20, 2015

Wednesday, May 20, 2015
Uji Performa Asus Zenfone 2 RAM 4 GB Anti Lemot

Asus Zenfone 2: RAM 4 GB Luar Biasa! oleh: detikINET

Asus menggebrak pasar ponsel Indonesia dengan Zenfone generasi pertamanya pada 2014 lalu. Lini ponsel itu terbilang sangat populer di pasaran. Dan setahun kemudian, mereka merilis penerus dari ponsel tersebut, yaitu Zenfone 2.

Salah satu keunggulan yang digadang-gadang oleh Asus di lini ponsel anyar itu adalah di kapasitas RAM-nya yang ekstra besar. Ya, dua dari empat Zenfone 2 yang dirilis di Indonesia mempunyai kapasitas RAM 4 GB.

Ponsel ini adalah satu dari dua ponsel dengan RAM terbesar di dunia. Bahkan salah salah satu eksekutif Asus pernah mengatakan bahwa Zenfone 2 lebih kencang dibanding Galaxy Note 4. Apakah klaim itu berlebihan? Langsung kita simak saja review berikut ini.

1. Performa memuaskan

http://images.detik.com/content/2015/05/20/406/090159_zen2.jpg

Ada empat seri Zenfone 2 yang dirilis Asus di Indonesia. Terbagi menjadi dua model, yang dibedakan oleh tiga hal yang signikan, prosesor Intel Atom quad core 1,8 GHz dan 2,3 GHz, RAM 2 GB dan 4 GB, serta resolusi layar 720p dan 1080p.

Tipe yang diuji detikINET adalah Zenfone 2 model ZE551ML dengan prosesor Intel Atom Z3580 quad core 2,3 GHz, RAM 4 GB dan layar 5,5 inch 1080p. Dengan spek seperti ini, Zenfone 2 bisa dibilang dengan mudah melahap semua aplikasi dan game berat yang ada di Play Store.

RAM-nya yang ekstra besar itu juga membuat pengguna Zenfone 2 tak perlu repot-repot membersihkan recent apps. Sayangnya Asus membenamkan bloatware yang sangat banyak dalam ponsel ini. Aplikasi-aplikasi bawaan tersebut hanya bisa di-disable tanpa bisa dihapus --kecuali setelah me-root ponsel ini.



Namun dengan RAM 4 GB, bloatware itu tak terasa mengganggu, karena bahkan dengan membiarkan bloatware tetap berjalan, RAM-nya masih tersisa sekitar 1,8 GB. Meski tetap saja akan memakan storage yang cukup besar.

Hasil benchmark Zenfone 2 bisa menyaingi sejumlah ponsel yang dijual dengan harga jauh lebih mahal seperti Galaxy Note 4. Maka tak aneh jika Rex Lee, Asus Regional Director for South East Asia, kepada detikINET pernah mengklaim bahwa ponsel ini lebih hebat dari ponsel jagoan Samsung itu.



detikINET menguji Zenfone 2 dengan aplikasi Antutu, yang skornya mencapai angka 47.324. Itu hampir setara dengan skor yang diraih Samsung Galaxy Note 4, dan menyalip raihan OnePlus One.‎ Ketika diuji dengan aplikasi 3DMark Storm Ice, Zenfone 2 mendapatkan skor 19.582, yang juga berada sedikit di bawah skor Galaxy Note 4.

Sayang,  prosesor quad core 2,3 GHz-nya membuat suhu bodi belakang Zenfone 2 melewati suhu tubuh manusia, yang membuatnya terasa cukup hangat di kulit. Bahkan dalam pemakaian yang terbilang ringan, seperti memutar video dari YouTube.‎

2. ZenUI‎

http://images.detik.com/content/2015/05/20/406/090343_zen4.jpg

Jika Samsung punya TouchWiz dan HTC punya Sense, maka Asus menggunakan tampilan antarmuka Android yang mereka beri nama ZenUI. Di Zenfone 2 ini, Asus menggunakan OS Android 5.0 Lollipop yang dipermanis dengan ZenUI versi teranyar.

Tampilan antarmuka Zenfone 2 memang menganut gaya Material Design yang diterapkan Google pada OS Android 5.0 Lollipop. Namun ZenUI sangat jauh dari tampilan standar Lollipop. Terutama dalam hal kustomisasi.



Penggunanya bisa dengan mudah mengatur app drawer, seperti mengurutkan tampilan aplikasi, jumlah icon yang ditampilkan dalam satu layar, dan tentu melakukan pengaturan theme dari ZenUI.

Ada sejumlah gesture yang bisa dilakukan dalam kondisi layar mati. Seperti mengetuk layar dua kali untuk menyalakan dan mematikan layar. Juga bisa 'menulis' huruf tertentu dalam kondisi layar mati untuk memanggil menu tertentu.‎


Pengguna juga bisa mengetuk tombol Home 2 kali untuk mengaktifkan mode satu tangan. Dalam mode ini, tampilan ponsel akan mengecil sehingga nyaman digunakan dengan satu tangan.

3. Desain‎

http://images.detik.com/content/2015/05/20/406/090529_zen7.jpg

Bodi Zenfone 2 tak bisa dibilang tipis. Bagian paling tebalnya memiliki ketebalan 11 mm. Untungnya Asus menggunakan desain bodi yang tepat, yaitu sedikit melengkung.‎ Sehingga pada bagian pinggirnya tetap tipis dengan ketebalan 4 mm, yang membuatnya nyaman digenggam.



Desain semacam ini juga dianut oleh banyak vendor ponsel lain, antara lain LG pada keluarga G3. Dan itu membuat Zenfone 2 terlihat cukup mirip dengan G3. Ditambah lagi peletakan tombol volume pada bagian belakang casing, yang juga terjadi di G3.

Bedanya tombol power Zenfone 2 diletakkan pada bagian atas ponsel, yang membuatnya cukup sulit dijangkau, karena ponsel ini punya ukuran layar yang besar.‎



Tombol navigasi seperti Home, Back, dan Recent Apps --seperti Zenfone generasi satu-- diletakkan pada bagian bawah dalam bentuk tombol kapasitif, yang sayangnya tidak dilengkapi dengan backlight, yang membuatnya agak sulit ditemukan dalam kondisi gelap.

Sementara dari segi build quality, Zenfone 2 memang agak kurang mengesankan karena menggunakan bahan plastik untuk cover belakangnya. Namun tenang saja, Asus telah memoles plastik tersebut sehingga terlihat seperti bahan metal yang terlihat mewah.

4. Baterai

http://images.detik.com/content/2015/05/20/406/090701_zen10.jpg

Asus membekali Zenfone 2 dengan baterai berkapasitas 3.000 mAh, yang tak terlalu besar mengingat layar besar dengan resolusi 1080p-nya mengkonsumsi daya yang cukup besar.

Ponsel ini pada pemakaian normal bisa bertahan selama kurang lebih 11 jam. Dalam pengujian, detikINET menggunakan kombinasi koneksi data dari seluler dan WiFi. Untungnya Asus menyertakan sebuah charger yang mempunyai kemampuan mengisi baterai terbilang besar, yaitu 2mA.



Ini membuat pengisian ulang baterainya terbilang cepat. Charger ini bisa mengisi baterai Zenfone 2 dari keadaan kosong hingga 55% dalam waktu 40 menit saja. Dan sekitar 60 menit kemudian baterai ponsel ini akan terisi penuh. Perlu diingat, ponsel ini akan terasa cukup panas ketika sedang diisi ulang dayanya, mengingat daya chargernya yang besar itu.

5. Kamera

http://images.detik.com/content/2015/05/20/406/090941_zen12.jpg

Asus menamai teknologi kamera yang digunakan di Zenfone 2 sebagai PixelMaster. Kamera belakangnya menggunakan sensor dengan resolusi 13 megapixel, dan lensa berdiafragma f/2,0. Sementara kamera depannya beresolusi 5 megapixel dengan lensa lebar.

Bukaan diafragma yang terbilang besar ini membuat Zenfone 2 bisa menangkap lebih banyak cahaya dibanding kamera dengan bukaan lebih kecil. Dan ini terbukti saat pengujian, di mana Zenfone 2 bisa menghasilkan foto yang cukup bagus di area low light.

Selama pengujian, kamera belakang Zenfone 2 terbukti cukup responsif dalam mengambil gambar. Jeda yang terjadi antara pengambil satu gambar dengan gambar lain bisa dibilang tak ada.

Tapi, ketika dipakai mengambil gambar di area yang kurang cahaya, responsivitasnya cukup menurun. Ponsel ini terlihat melakukan proses tambahan sebelum akhirnya foto tersebut disimpan ke dalam storage ponsel.

Di bawah ini adalah contoh foto yang diambil menggunakan Zenfone 2 dalam mode low light, tanpa flash, dan dengan flash. Dan sebagai perbandingan, detikINET juga menyertakan sebuah foto yang diambil dengan kamera mirrorless dengan format sensor micro four thirds.



Keterangan: Tanpa flash.



Keterangan: Tanpa flash dengan mode low light



Keterangan: Dengan flash.



Keterangan: Foto perbandingan



Keterangan: Foto dalam kondisi terang

6. Kesimpulan‎

http://images.detik.com/content/2015/05/20/406/091036_zen18.jpg

Jika dibandingkan dengan Zenfone generasi pertama, Zenfone 2 memang dijual dengan harga yang lebih tinggi. Tipe yang diuji oleh detikINET misalnya, dijual dengan harga Rp 3,9 juta. Sementara secara keseluruhan harga Zenfone 2 berkisar dari Rp 2,7 juta hingga Rp 4,5 juta.

Namun Asus juga mendongkrak habis-habisan spesifikasi dari ponsel ini. Yang paling kentara tentu kapasitas RAM dan performa prosesornya. Selama pengujian, detikINET sama sekali tidak pernah merasakan gejala nge-lag, lemot ataupun sejenisnya di ponsel ini.

Padahal ponsel ini disiksa dengan menjalankan beberapa aplikasi dan game berat secara bersamaan. Dan dalam perpindahan antar aplikasi tersebut selalu berjalan dengan halus dan lancar.

Namun tentu Zenfone 2 tetap memiliki kekurangan. Seperti peletakan tombol power yang kurang tepat. Dengan layar sebesar 5,5 inch, agak aneh jika tombol power diletakkan di bagian atas yang sulit terjangkau. Akan lebih baik jika tombol tersebut ditaruh di bagian samping, atau malah di belakang ponsel, seperti tombol volumenya.

Jumlah bloatware alias aplikasi bawaan yang dibenamkan Asus ke dalam Zenfone 2 ini pun terbilang sangat banyak. Apalagi aplikasi tersebut tak bisa dihapus kecuali ponsel telah di-root. Untungnya ada 'Auto-start Manager' yang bisa mengatur aplikasi mana saja yang boleh berjalan saat ponsel menyala.

Suhu ponsel ini pun bisa dibilang agak mengganggu, karena bahkan dalam pemakaian ringan pun, bagian belakang ponsel akan menghangat, meski tak bisa dibilang panas. Sebenarnya suhu ini pun terbilang wajar karena prosesor Intel Atom Z3580 quad core yang dipakai punya clock speed sangat tinggi, yaitu 2,3 GHz.

Secara garis besar, dengan harga Rp 3,9 juta, perbandingan harga dan performa Zenfone 2 ZE551ML bisa dibilang sangat memuaskan. Zenfone 2 bisa jadi jagoan ponsel di kelas harga Rp 4 jutaan.

0 comments:

Post a Comment