Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 
(ESDM), Sudirman Said, meluncurkan program pembangunan pembangkit 
listrik 35 ribu megawatt di Samas, Bantul, Yogyakarta, pada Senin 4 Mei 
2015. 
Peluncuran tersebut, ditandai dengan beberapa hal. Salah satunya adalah ground breaking, atau pemancangan tiang pancang pertama beberapa pembangkit.
"Peluncuran
 program pembangunan pembangkit 35 ribu MW merupakan komitmen pemerintah
 dalam menjawab permasalahan bangsa dan negara untuk menciptakan 
kedaulatan energi," kata Sudirman, dikutip dalam keterangannya.
Dia mengatakan, peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan power purchased agreement (PPA) dan letter of intent (LoI) untuk EPC (engineering, procurement, construction), serta ground breaking beberapa pembangkit.
Berikut ini adalah pembangkit yang akan dilakukan PPA, LoI, dan ground breaking.
1. Penandatanganan PPA pembangkit listrik tenaga bayu atau angin (PLTB) Samas, Yogyakarta, dengan kapasitas 50 MW.
2. Penandatanganan PPA pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Kendari-3, Sulawesi Tenggara, dengan kapasitas 2x50 MW.
3. Penandatanganan PPA PLTU Jeneponto Ekspansi, Sulawesi Selatan, dengan kapasitas 2x125  MW.
4. Penandatanganan PPA pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Malea, Sulawesi Selatan, dengan kapasitas 2x45 MW.
5. Penandatanganan LoI untuk EPC PLTU Grati, Jawa Timur, dengan kapasitas 450 MW.
6. Ground breaking PLTA Jatigede, Jawa Barat, dengan kapasitas 2x55 MW.
7. Ground breaking PLTU Takalar, Sulawesi Selatan, dengan kapasitas 2x100 MW.
8. Ground breaking PLTU Pangkalan Susu unit tiga dan empat, Sumatera Utara, dengan kapasitas 2x220 MW.
Sudirman
 mengatakan bahwa PLTB Samas dan PLTA Jatigede diharapkan bisa menambah 
pasokan total 120 MW sampai akhir 2019, dan bisa memperkuat sistem 
listrik Jawa-Bali. 
Mantan dirut PT Pindad (Persero) itu pun 
mengharapkan, hal yang sama terhadap PLTU Kendari, PLTU Takalar, PLTU 
Jeneponto, dan PLTA Malea dengan tambahan total 640 MW diharapkan dapat 
menambah pasokan sistem Sulawesi.
"Saat ini, sistem kelistrikan 
Sulawesi merupakan salah satu yang memiliki pertumbuhan paling tinggi. 
Sedangkan PLTU Pangkalan Susu unit tiga dan empat ditujukan untuk 
memperkuat sistem Sumatera yang saat ini sudah inter koneksi dan sedang 
dilakukan peningkatan kapasitas inter koneksi yang direncanakan selesai 
2017," kata dia.
Sudirman melanjutkan, penandatanganan perjanjian jual beli gas bumi (PJBG) untuk proyek ketenagalistrikan pun dilakukan. 
Berikut ini adalah daftar PJBG yang ditandatangani dalam acara peluncuran 35 ribu MW.
1.
 PJBG antara Conoco Phillips Grissik Ltd dengan PT PLN (Persero) dengan 
periode kontrak selama tiga tahun dan jumlah pemasukan untuk pemerintah 
sebesar US$201 juta.
2. Amandemen PJBG antara Petroselat dengan 
PLN dengan periode kontrak selama lima tahun dan jumlah pemasukan untuk 
pemerintah sebesar US$15,7 juta.
3. Head of agreement 
(HoA) antara Petrochina dengan PT Bumi Samudra Perkasa dengan periode 
kontrak selama tujuh tahun dan jumlah pemasukan untuk pemerintah sebesar
 US$82,6 juta.
Home
»
Presiden Joko Widodo
 » 
Program Pembangunan Listrik 35 Ribu Megawatt
» Jokowi Luncurkan Program Pembangunan Listrik 35 Ribu Megawatt
          Monday, May 4, 2015
          
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
 







 
 
0 comments:
Post a Comment