equityworld futures pusat
Thursday, April 16, 2015

Thursday, April 16, 2015
Di zaman yang penuh konflik dan persaingan yang ketat seperti saat ini, banyak polemik yang dialami mulai dari hal yang besar hingga kecil. Tak terkecuali yang terjadi di sekolah-sekolah terkait jajanan berbahaya yang menghantui generasi-generasi penerus bangsa ini.
https://aws-dist.brta.in/2015-04/f13c7a8fecd9a6dc0cd59198c1ee3d80.jpg
Apalagi jajanan anak sekolah saat ini semakin beragam, ditambah jadwal padat yang dimiliki anak sekolah saat ini. Sehingga sebanyak 90 persen kebutuhan energinya didapat dari jajanan di sekolah. Nah disini peran orang dewasa, baik orang tua, guru ataupun pengawas sekolah harus memperhatikan hal ini dengan seksama.
Meski kasus ini termasuk konteks yang sudah cukup lama, namun hadirnya jajanan berbahaya di kalangan sekolah dapat membuat anggota keluarga khawatir dengan lingkungan sang anak sekolah.
https://aws-dist.brta.in/2015-04/ddbbce2e10cba2c089eacfa071bf0cfe.jpg
Pasalnya baru-baru ini, Ketua Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta, Dewi Prawitasari mengungkapkan bahwa tahun ini 9,37 persen dari 416 sampel jajanan di sekolah dasar di DKI tak memenuhi syarat layak konsumsi.

Dewi Prawitasari:

"Dalam sampel kami menemukan penggunaan formalin, boraks, rodhamin B, dan methanyl yellow. Untuk mikrobiologis yang paling menonjol adalah bakteri Escherichia coli yang ditemukan di es-es dan sirup-sirup "
Tak ingin kan, sanak saudara yang masih duduk di bangku sekolah dan belum mengerti jajanan sehat atau berbahaya mengonsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan kimia? Waspada terhadap kasus ini ya!
https://aws-dist.brta.in/2015-04/42972b19347eb51725c84774ea60e2b7.jpg


0 comments:

Post a Comment