equityworld futures pusat
Tuesday, February 17, 2015

Tuesday, February 17, 2015
Nilai tukar rupiah siap merespon tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang akan diumumkan Selasa (17/2/2015) ini. Tren penguatan rupiah dapat tertahan alotnya kondisi Yunani-Uni Eropa yang menekan posisi mata uang euro.

Negosiasi dengan Yunani memanas, euro pun jatuh semalam. Pasar saham Eropa serta euro jatuh setelah negosiasi antara Yunani dengan Uni Eropa tidak berjalan mulus. Yunani menolak untuk memenuhi ketentuan yang diajukan demi perpanjangan penyaluran bantuan likuiditas.  Yunani harus mendapatkan likuiditas tambahan sebelum akhir Maret untuk memenuhi segala kewajibannya. Pasar AS tutup di hari President’s Day.  

Rupiah kemarin berhasil menguat setelah naiknya surplus neraca perdagangan bertemu dengan lemahnya dollar AS. Rupiah mengalami penguatan paling tajam hingga kemarin sore dibanding mata uang lain di Asia. Imbal hasil SUN 10 tahun juga turun walaupun hanya tipis hingga kemarin sore.

Surplus neraca perdagangan Januari berhasil mencapai level tertinggi semenjak Februari 2014 setelah impor mampu turun lebih cepat daripada ekspor.

BI rate diumumkan hari ini proyeksi angkanya diperkirakan tetap di 7,75 persen. Rupiah berpeluang melemah merespon situasi buruk di Eropa.

Sementara pada awal perdagangan di pasar spot, mata uang Garuda dibuka turun tipis ke posisi Rp 12.755 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 12.752.

0 comments:

Post a Comment