Nilai tukar Rupiah pada perdagangan akhir pekan ini diprediksi
terus alami tren penurunan. Pelemahan tersebut akibat pulihnya
perekonomian Amerika Serikat.
Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan perekonomian AS memang secara bertahap mengalami pemulihan. Hal tersebut yang berimbas pada melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS atau USD.
"Meski sempat terjadi profit taking pada USD namun, tampaknya pelaku pasar saat ini masih lebih menyukai USD seiring apresiasinya yang diiringi dengan perbaikan fundamental negaranya. Rp 12.322-12.305 (kurs tengah BI)," ujar dia dalam riset hariannya, Jumat (5/12).
Sentimen positif perbaikan ekonomi AS lantaran menguatnya saham-saham produsen dan kenaikan data ISM non manufacturing PMI memberikan sedikit pandangan bahwa ekonomi AS akan segera pulih, meskipun secara bertahap.
"Laju Rupiah berada di bawah target level support Rp 12.306," kata dia.
Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan perekonomian AS memang secara bertahap mengalami pemulihan. Hal tersebut yang berimbas pada melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS atau USD.
"Meski sempat terjadi profit taking pada USD namun, tampaknya pelaku pasar saat ini masih lebih menyukai USD seiring apresiasinya yang diiringi dengan perbaikan fundamental negaranya. Rp 12.322-12.305 (kurs tengah BI)," ujar dia dalam riset hariannya, Jumat (5/12).
Sentimen positif perbaikan ekonomi AS lantaran menguatnya saham-saham produsen dan kenaikan data ISM non manufacturing PMI memberikan sedikit pandangan bahwa ekonomi AS akan segera pulih, meskipun secara bertahap.
"Laju Rupiah berada di bawah target level support Rp 12.306," kata dia.
0 comments:
Post a Comment