equityworld futures pusat
Friday, December 19, 2014

Friday, December 19, 2014

Pembantaian lebih dari 140 orang, termasuk sedikitnya 132 anak-anak, oleh kelompok militan Taliban di sekolah militer di Kota Peshawar, Pakistan, dua hari lalu mengejutkan sekaligus mengundang kecaman dari masyarakat internasional.

Dari kejadian itu orang-orang kemudian bertanya-tanya, siapa sesungguhnya kelompok Taliban Pakistan yang demikian kejam membantai orang-orang tak berdosa? Apa yang sesungguhnya yang mereka inginkan?

Taliban Pakistan adalah kelompok militan Sunni yang muncul pada awal 1990-an saat terjadi invasi Sovyet di Afganistan.

Anggota Taliban kebanyakan berasal dari suku Pashtun yang tersebar di sebelah timur Afganistan dan sebelah barat Pakistan. Pada pertengah 1990-an mereka akhirnya berhasil menguasai Afganistan dan menerapkan aturan syariat Islam ketat dalam menjalankan kekuasaan, seperti dilansir CBC News, Rabu (17/12).

Setelah diusir pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat karena menyembunyikan pemimpin Al Qaidah Usamah Bin Ladin pada awal 2000-an, Taliban akhirnya menjadi kelompok pemberontak.

Menurut Tony Cordesman, mantan penasihat keamanan Amerika Serikat, para militan di Afganistan dan Pakistan hingga kini masih menebar aksi teror atas nama Taliban, namun sesungguhnya mereka terpecah menjadi sejumlah faksi.

Dalam pemilihan umum belum lama ini di Afganistan, Taliban bersedia membahas pembicaraan damai dan berbagi kekuasaan dengan pemerintah baru.

Pada Mei lalu, kelompok Taliban Pakistan yang juga dikenal dengan Tehrik-i-Taliban (TTP) mengumumkan mereka secara resmi terpisah dari organisasi yang menurut mereka sudah menyimpang dari tujuan.

Serangan sadis terhadap anak-anak sekolah militer dua hari lalu, menurut juru bicara TTP yang diwawancarai the Daily Beast, adalah sebagai balasan atas operasi militer pemerintah pada Juni lalu di Waziristan Utara. Mereka mengatakan tentara Pakistan sudah membunuh keluarga dan kaum perempuan mereka.

"Kami ingin mereka merasakan kepedihan yang sama," kata juru bicara TTP Muhammad Umar Khorasani tentang serangan mereka ke sekolah militer itu.

Dia menyatakan serangan berdarah itu adalah pembalasan setimpal atas apa pembunuhan massal anggota keluarga mereka.

Jonah Blank, ahli politik senior di Rand Corporation, organisasi peneliti nirlaba militer Amerika, mengatakan selama ini wilayah Pashtun belum pernah tersentuh oleh pemerintah Pakistan.

Sejak masa kolonial Inggris, cara pemerintah pusat berhubungan dengan mereka adalah "Kalian urus masalah kalian sendiri, kami juga. Kami tidak akan mengganggu kalian, dan kalian juga sebaliknya," kata Blank.

Begitulah yang terjadi selama ratusan tahun. Inggris yang memulai cara seperti itu dan pemerintah Pakistan sekarang meneruskannya.

0 comments:

Post a Comment