equityworld futures pusat
Thursday, April 27, 2017

Thursday, April 27, 2017
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyJ2naH2lYnbNPeTzG7NvCKusb_APYmR3rR3jHUI5Adzxv1cKvTKZTTAijUKnk-Hqxbf7CItTiQtzJJB7zNmGari2TUCYAG6LUdjQS8p6NZFzc_EuZpamz3NbSX_aVk7QG-csElxPjU8Y/s1600/Equity+World+-bursa+wall+street.jpg

PT Equityworld Futures Surabaya - Logam kuning berjuang di bulan desember setelah kenaikan suku bunga the Fed, namun berhasil pulih selama kuartal pertama di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ekonomi. Emas mampu menjaga kekuatannya bahkan setelah kenaikan suku bunga AS pada bulan Maret, menurut laporan tersebut.


“Sejumlah faktor yang telah mendorong investor terhadap emas sebagai aset safe haven, terutama meningkatnya ketegangan global sekitarnya Afghanistan, Suriah, dan Korea Utara; kerusakan AS/hubungan Rusia; dan pemilu mendatang di beberapa negara di tengah meningkatnya sentimen populis. Selain itu, ketidakpastian tentang inflasi, defisit, dan tingkat dolar juga telah membantu mendorong harga emas lebih tinggi,” kata Bank Dunia.
Permintaan emas fisik masih lemah, menurut laporan tersebut, menyoroti China menurunnya minat dalam emas perhiasan, terutama di kalangan generasi muda.

Tambang emas pasokan, di sisi lain, adalah terus maju, didorong oleh biaya yang lebih rendah.
Pada tahun 2016, produsen terbesar emas adalah China, dengan 464 ton, diikuti oleh Rusia dengan 288 ton, Australia dengan 285 ton, AS dengan 236 ton, dan Kanada dengan 163 ton.
Logam mulia lainnya memiliki lebih menggembirakan pola, dengan Bank Dunia memproyeksikan untuk perak dan platinum harga naik 1%, sebagian karena kuatnya permintaan industri. (Pelaporan oleh Anna Golubova – Kitco News; Editing oleh PT Equityworld Futures)

0 comments:

Post a Comment